Oknum Wartawan Mengaku Pemborong
Intimidasi Kepala Sekolah
BOGOR (EB)
Carut-marutnya pelaksanaan DAK Swakelola Pendidikan tahun 2013 di Kabupaten Bogor dipicu oleh banyaknya pihak yang ikut bermain, namun sejauh ini menurut pantauan Lembaga Swadaya Masyarakat Komunitas Bela Rakyat (LSM KOBRA) justru yang membuat suasana semakin keruh diduga ada oknum wartawan yang melakukan intimidasi terhadap Kepala Sekolah, tujuannya untuk mengkondisikan agar pelaksaan proyek swakelola itu dikerjakan oleh pihaknya, oknum tersebut diduga bukan penduduk Kabupaten Bogor. Demikian dikatakan Mahmudin Nurdin Ketua Umum LSM KOBRA diruang kerjanya minggu lalu.
Didin (panggilan Ketum KOBRA –red) menambahkan bahwa ada oknum dinas bekerjasama dengan oknum yang mengaku wartawan berubah profesi menjadi pemborong, padahal mereka sama sekali tidak profesional dibidang tersebut akibatnya malah ada proyek gedung sekolah yang rubuh sebelum waktunya. “Kami LSM KOBRA, terus memburu para pelaku. Namun sejauh ini kami belum menemukan adanya wartawan Kabupaten Bogor yang ikut terlibat.” jelasnya
King Kobra itu mengakui adanya rumor yang berkembang bahwa ada LSM/Ormas yang terlibat dalam kegiatan pemborongan DAK Swakelola. “Hal ini menjadi PR untuk terus kami selidiki. Apa bila ada temuan tentang hal tersebut akan segera kami laporkan kepada pihak-pihak terkait. Kami berharap agar kawan-kawan LSM/Ormas dan wartawan, mari sama-sama kita pantau agar oknum-oknum nakal itu tidak lagi melakukan tindakan yang dapat merugikan rakyat dan Negara.”
Ditempat terpisah Anwar Anggana Kepala Bidang Sarana & Prasarana Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor dalam wawancara ekslusif dengan EB diruang kerjanya (10/04/2014) menanggapi hal tersebut, sejauh ini program DAK swakelola tidak ada masalah, karena yang mengerjakan proyek tersebut teman-teman LSM/Ormas dan wartawan.
Namun ketika diinformasikan bahwa ada sekolah yang belum selesai pelaksanaannya hingga tahun ini, Anwar mengatakan “Banyaklah jangan begitu, jadi jangan munafik, kadang-kadang orang datang begini-begini kenyataannya sama saja. Dilapangan, jadi lucu dan unik sekali ya, saat terjadi rubuh kenapa kok ini enggak rame?, setelah saya telusuri ternyata teman-teman pers juga yang berbuat, mau ngomong apa saya? (seraya tersenyum). Saya mau garap? ya, tidak bisa. Sekarang normatif sajalah, kerjakan kegiatan sesuai gambar dan bestek. Jika ada temuan diselesaikan dan diperbaikilah, perbaiki aja.” tegas Anwar
Menjawab pertanyaan EB tentang Kepala Sekolah yang terbebani intimidasi, Anwar menuding bahwa Kepala sekolah terbebani karena adanya intimidasi dari pihak LSM dan pihak ketiga, konsultan juga membuat kepala sekolah jadi bingung.
(Rangga/Andres)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar