Sorot |
Bima Arya Sugiarto (Walikota Bogor) |
Bogor (EB) - Mampukah Bima Arya menjalankan visi misinya ? pertanyaan ini merupakan gambaran harapan masyarakat kota Bogor terhadap kepemimpinan Bima Arya Walikota yang baru dilantik. Segudang harapan tertanam dibenak masyarakat Kota Bogor yang sudah sangat merindukan perubahan kearah lebih baik kelak.
Kota Bogor menyimpan segudang persoalan bagaikan mengurai benang kusut,
antara lain : kemacetan jalan yang kian hari makin parah, Carut marutnya
perizinan warisan walikota sebelumnya, seperti pelanggaran bangunan terhadap
Garis sepadan Bangunan (GSB), Garis Sepadan Sungai (GSS) serta banyaknya IMB
yang tidak sesuai persyaratan dan bangunan liar lainnya, demikian yang di
ungkapkan Mahmudin Nurdin (Didin) ketua Umum LSM KOBRA disekertariatnya
beberapa waktu yang lalu.
Tambahnya, Adapun hal lain, seperti maraknya mini market waralaba tanpa
izin kian menjamur, apabila berbagai hal tersebut segera ditertibkan, tentu
saja akan berakibat banyak korban bergelimpangan para kalangan pengusaha.
Statmennya Bima di media elektronik sebelum dia dilantik bahwa “Kota
sejuta angkot akan di sulap menjadi kota sejuta taman” apakah ucapan tersebut hanya sebagai wacana
belaka, atau Walikota baru ini memiliki kemampuan luar biasa, mari kita berdoa
dan berhapar, ujar Didin mengakhiri.
Visi
Misi Walikota dan Walikota Bogor 2014-2019
Menjadikan
Bogor sebagai kota yang nyaman, beriman dan transparan
MISI:
-
Menjadikan Bogor kota yang cerdas dan
berwawasan teknologi informasi dan komunikasi
-
Menjadikan Bogor kota yang sehat dan
makmur
-
Menjadikan Bogor kota yang berwawasan
lingkungan
-
Menjadikan Bogor sebagai kota jasa yang
berorentasi pada industri pariwisata dan industri kreatif
-
Mewujudkan pemerintah yang bersih dan
transparan
-
Mengokohkan peran moral agama dan
kemanusiaan untuk mewujudkan masyarakat madani
Prinsip Perencanaan Pembangunan
-
Perpaduan antara bottom-up dan top-down
planning melalui partisipasi aktif stakeholder masyarakat dan
perguruan tinggi secara terencana.
-
Harus bertumpu pada potensi dan
keunggulan darah serta kearifan lokal. Harus realistis dengan menetapkan skala
prioritas penyelesaian yang dapat segera diaplikasikan.
-
Harus bersinegi dengan perencanaan
Pemerintah Pusat, Provinsi dan wilayah sekitarnya.
BOGOR BISA TRANSPARAN
-
Mewujudkan pemerintah yang bersih dan
transparan
-
Membangun keterbukaan informasi dalam
menyelenggarakan pemerintahan dan membuka ruang partisipasi public
-
Menciptakan birokrasi yang efektif,
mudah dan cepat dengan bertumpu pada prinsip meritokrasi dan efesiensi
birokrasi
-
Bekerjasama dengan KPK untuk
transparansi penggunaan APBD
-
Perencanaan dan penerapan APBD yang
berpihak pada rakyat
-
Transparansi proses perizinan dan e-
procurement barang/ jasa
-
Membangun kedekatan tanpa jarak dengan
rakyat melalui interaksi dan kunjungan langsung secara rutin.
BOGOR BISA BERSIH DAN SEHAT
-
Membangun infrastruktur kesehatan dengan
optimalisasi fungsi puskesmas di setiap kelurahan sebagai pusat pelayanan
kesehatan primer.
-
Memaksimalkan RSUD sebagai Rumah Sakit
rujukan sekunder.
-
Manajemen data informasi kesehatan dan
pembiayaan bantuan kesehatan yang efektif dengan pengembangan asuransi
kesehatan untuk semua warga miskin, warga berprestasi dan tenaga honorer.
-
Menciptakan budaya sehat melalui
partisipasi aktif warga dalam pengelolaan sampah dan cara hidup sehat.
-
Membangun sistem pengelolaan sampah yang
terpadu dan berwawasan lingkungan.
-
Pengembangan pengelolaan bank sampah dan
pemanfaatan sampah secara industi-bisnis.
-
Penurunan prevalensi penyakit dan
penyalahgunaan obat/ narkoba serta peningkatan pemahaman masyarakat tentang
hidup sehat. Melalui kampanye pendidikan kesehatan yang kreatif, masif dan
sistemik yang bersinergi dengan perguruan tinggi.
BOGOR BISA TERATUR
-
Menata ulang kawasan di sekitar Kebun
Raya Bogor untuk keberlangsungan ekosistem.
-
Pengembangan kota dan penggunaan lahan
untuk pemukiman harus terkendali dan bersifat vertikal.
-
Penataan moda dan sistem transportasi
penghubung (feeder busway) bagi warga Kota Bogor yang sesuai dengan kondisi
struktur jalan.
-
Pengendalian pembangunan yang
disesuaikan dengan rencana detail RT/ RW Kota Bogor yang sesuai dengan daya
dukung masyarakat dan wilayah lingkungannya.
-
Meninjau kembali perjanjian bangun guna
serah antara Pemkot dengan pihak ketiga agar sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
-
Menjadikan terminal Baranangsiang tetap
sebagai terminal utama dengan tidak menambah fungsi lain yang tidak sesuai
dengan aturan perundang-undangan.
-
Menambah RTH di Kota Bogor dengan cara
maksimalkan aset Pemkot, memperketat kriteria fasum/ fasos bagi pengembang,
pengadaan land banking oleh Pemkot.
-
Optimalisasi pengembalian asset Pemkot
untuk ruang terbuka hijau dan menjalin kemitraan dengan pihak ketiga.
-
Revitalisasi pasar dan realokasi PKL
dengan pendekatan manusiawi, dan menyiapkan sentra PKL yang layak sekaligus
menjadi sentra wisata Kota Bogor.
-
Penataan sistem perparkiran kota.
-
Untuk mengatasi bencana di titik rawan :
penegakan aturan, sosialisasi dan mitigasi bencana, sistem koordinasi dan
pendanaan serta relokasi dan pembangunan rusunawa.
BOGOR BISA MAKMUR
-
Optimalisasi potensi penerimaan PAD
(Pendapatan Asli Daerah) dan minimalisasi kebocoran dana pembangunan harus
menjadi prioritas agar ketergantungan terhadap dana dari pusat tidak terlalu
besar.
-
Profesionalisme pengelolaan BUMD
-
Memperkuat Bogor sebagai sentra industri
rakyat (UKM)
-
Menciptakan sistem teknologi informasi
yang bisa mengawasi pendapatan di sektor jasa untuk mengenjot penerimaan pajak
daerah
-
Optimalisasi fungsi aset-aset pemkot
BOGOR BISA KREATIF
-
Menggalakkan wisata berbasis budaya dan
kearifan lokal Kota Bogor
-
Meningkatkan fungsi, sarana dan
prasarana gelanggang olahraga
-
Mensubsidi kegiatan sains di sekolah
secara komprehensif dan berskala besar
-
Memberdayakan sarana publik dan museum
sebagai pusat keterampilan seni dan sains
-
Mengakomodasi kegiatan berskala kecil
bagi generasi muda, untuk melahirkan wirausaha baru
-
Membantu kegiatan tahunan anak muda,
seperti konser musik, pagelaran seni dan budaya
-
Membangun ”SAUNG KREATIF” di tingkat
kelurahan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar