Sabtu, 31 Mei 2014

Beras Hitam Tingkatkan Kesejahteraan Petani

Edukasi Pertanian
 
BOGOR (EB) - Beras hitam yang nyaris tidak dikenal luas masyarakat ternyata memiliki banyak manfaat. Selain mudah ditanam, harga jualnya pun lebih tinggi dibandingkan dengan beras lainnya. Selain menguntungkan dari segi materi, beras hitam juga memiliki khasiat yang luar biasa bagi kesehatan.
 
Saat ini beras hitam yang masih langka dipasaran banyak diburu kalangan sehingga harganya pun ikut melambung mencapai 30.000/kg. Seperti yang dilakukan A. Murji ketua Kelompok Tani (Poktan -red) Dharma Bakti salah satu poktan binaan BP3K wilayah Cigudeg yang telah berhasil membudidayakan padi hitam, menurutnya dengan biaya produksi sekitar Rp. 9,8 juta per-hektar dapat menghasilkan 5 ton gabah atau setara dengan 3,2 ton beras.
“jika dikalikan harga jual terendah Rp. 20.000 maka hasil produksi bisa mencapai Rp. 64 juta per-hektar. Setelah dikurangi  biaya produksi sebesar Rp. 9,8 juta maka petani dapat mengantongi untung sebesar Rp. 54,2 juta per hektar” ujar Murji.

Selain harga jual yang menggiurkan lanjut Ketua Poktan itu, beras hitam memiliki khasiat lebih baik dari beras merah dan beras putih, “Meski komoditas pangannya belum sepopuler beras putih, namun beras hitam memiliki banyak khasiat seperti dapat meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit, menurunkan kadar gula darah untuk penderita diabetes, memperbaiki kerusakan sel hati, mencegah gangguan fungsi ginjal dan kanker/tumor, memperlambat penuaan, membersihkan kolesterol dalam darah baik untuk diet, mencegah anemia serta sebagai anti oksidan untuk melawan radikal bebas dalam tubuh. Karena didalamnya terkandung 16 asam amino juga kaya akan vitamin E dan B6.” Katanya.
Agus Setiadi Kepala BP3K wilayah Cigudeg ketika diminta tanggapan oleh EB diruang kerjanya, menambahkan hal itulah yang membuat para petani binaan BP3K wilayah Cigudeg sangat berantusias mencoba untuk membudidayakan/ menanam padi hitam.
“Sedangkan upaya untuk meningkatkan kesejahteraan petani, saya membentuk paguyuban petani yang terdiri dari 10 gabungan kelompok tani (Gapoktan) yang masing-masing kelompok terdiri dari 10 orang sebagai fasilitatator pemasaran dan pengkemasan beras tersebut.” ungkapnya
Tujuan dibentuk paguyuban untuk meningkatkan pendapatan petani dari ulah spekulan para tengkulak yang kerap merugikan petani. “Karena itu, beban berat ada di pundak para pengurus paguyuban, bagaimana para petani bisa terbebas dari belenggu kesulitan dan kemiskinan. Eksistensi paguyuban harus diperhatikan, karena beras hitam bisa menjadi komoditas unggulan di wilayah Cigudeg.” Tegasnya
Kepala BP3K itu berharap, dengan keberadaannya bisa memberikan harapan baru. “Semoga dengan adanya paguyuban petani ini dapat dijadikan langkah awal menuju kesejahteraan para petani khususnya anggota paguyuban, sehingga dengan modal dasar kemandirian, kesejahteraan petani dapat tercapai sebagaimana mestinya sesuai tupoksi penyuluh pertanian.” Agus mengakhiri.
(dun2)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar