Senin, 19 Mei 2014

Tangkos Alternatif Pengganti Urea

Edukasi Pertanian

Bogor  (EB)
Keberadaan PT.Perkebunan Nusantara VIII (Persero) di wilayah Bogor Barat, menjadi penting dan strategis, apalagi dengan selesainya pembangun PKS (pabrik kelapa sawit) di Desa Mekarjaya Kecamatan Cigudeg, tentunya sangat membantu perekonomian warga di wilayah Bogor Barat.
Dampak positif dan negative akan muncul tergantung dari sisi mana menilainya, tandan kosong sisa pengolahan sawit yang sekarang di permasalahkan warga sekitar, akibat kurangnya informasi masyarakat, padahal tandan kosong (tangkos) yang selama ini dipermasalahkan warga sekitar, banyak manfaatnya terutama untuk pertanian.

Ditemui diruang kerjanya, Dadan Ramdhan Kep. Affdeling III PTPN VIII Kebun Cikasungka membeberkan manfaat Tankos. Menurutnya, “ Limbah sawit terdiri dari kulit serat luar, kulit biji (yang keras), dan sisa (ampas) biji, serta bahan pendukung seperti air yang bercampur dengan limbah tersebut. Berbagai penelitian telah dilakukan menunjukkan bahwa Limbah kelapa sawit dapat dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan.
Berikut ini manfaat limbah kelapa sawit.

1. TKKS (Tandan Kosong Kelapa Sawit) Untuk Pupuk Organik
Tandan kosong kelapa sawit dapat dimanfaatkan sebagai sumber pupuk organik yang memiliki kandungan unsur hara yang dibutuhkan oleh tanah dan tanaman. Tandan kosong kelapa sawit mencapai 23% dari jumlah Pemanfaatan Limbah kelapa sawit tersebut sebagai alternatif pupuk organik juga akan memberikan manfaat lain dari sisi ekonomi.
Ada beberapa alternatif Pemanfaatan TKKS yang dapat dilakukan sebagai berikut :

a. Pupuk Kompos
Pupuk kompos merupakan bahan organik yang telah mengalami proses fermentasi atau dekomposisi yang dilakukan oleh micro-organisme. Pada prinsipnya pengomposan TKSS untuk menurunkan nisbah C / N yang terkandung dalam tandan agar mendekati nisbah C / N tanah. Nisbah C / N yang mendekati nibah C / N tanah akan mudah diserap oleh tanaman.

b. Pupuk Kalium
Tandan kosong kelapa sawit sebagai limbah padat dapat dibakar dan akan menghasilkan abu tandan. Abu tandan tersebut ternyata memiliki kandungan 30-40%, K2O, 7%P2O5, 9%CaO, dan 3%MgO. Selain itu juga mengandung unsur hara mikro yaitu 1.200ppmFe, 1.00 ppm Mn, 400 ppmZn, dan 100 ppmCu. Sebagai gambaran umum bahwa pabrik yang mengolah kelapa sawit dengan kapasitas 1200 ton TBS/ hari akan menghasilkan abu tandan sebesar 10,8%/hari. Setara dengan 5,8 ton KCL; 2,2 ton kiersit; dan 0,7ton TSP. dengan penambahan polimer tertentu pada abu tandan dapat dibuat pupuk butiran berkadar K2O 30-38% dengan pH 8 – 9.

c. Bahan Serat
Tandan kosong kelapa sawit juga menghasilkan serat kuat yang dapat digunakan untuk berbagai hal, diantaranya serat berkaret sebagai bahan pengisi jok mobil dan matras, polipot (pot kecil, papan ukuran kecil dan bahan pengepak industri.

2. Tempurung Buah Sawit Untuk Arang Aktif
Tempurung kelapa sawit merupakan salah satu limbah pengolahan minyak kelapa sawit yang cukup besar, yaitu mencapai 60% dari produksi minyak. Arang aktif juga dapat dimanfaatkan oleh berbagai industri. Antara lain industri minyak, karet, gula, dan farmasi.
3. Batang dan Tandan Sawit Untuk Pulp Kertas
Kebutuhan pulp kertas di Indonesia sampai saat ini masih dipenuhi dari impor, Padahal potensi untuk menghasilkan pulp di dalam negeri cukup besar, Salah satu alternatif itu adalah dengan memanfaatkan batang dan tandan kosong kelapa sawit untuk digunakan bahan pulp kertas dan papan serat.
4. Batang Kelapa Sawit Untuk Perabot dan Papan Artikel
Batang kelapa sawit yang sudah tua tidak produktif lagi, dapat dimanfaatkan menjadi produk yang bernilai tinggi. Batang kelapa sawit tersebut dapat dibuat sebagai bahan perabot rumah tangga seperti mebel, furniture,atau sebagai papan partikel. Dari setiap batang kelapa sawit dapat diperoleh kayu sebanyak 0,34 m3.
5. Batang dan Pelepah Sawit Untuk Pakan Ternak
Batang dan pelepah dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak. Pada prinsipnya terdapat tiga cara pengolahan batang kelapa sawit untuk dijadikan pakan ternak, yaitu pertama pengolahan menjadi silase, kedua dengan perlakuan NaOH dan yang ketiga adalah pengolahan dengan menggunakan uap.
Senada dikatakan Agus Setiadi, S.Pt. Kepala Balai Penyuluh Pertanian (BP3K) membenarkan, Bahwa Tangkos tersebut sangat baik untuk pertanian sebagai alternaitif pengganti urea, karena dalam 1 ton Tangkos sama dengan 200kg Urea, namun dengan cara di cacah dulu sebelum di tebar ke area pertanian. Pungkasnya.
(Dun2)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar