Advertorial Hari jadi Bogor ke-532
Aktivitas masyarakat dalam rangka mewujudkan sungai yang bersih dan sehat |
Tanggal 3 Juni 2014, Kota Bogor memasuki usianya yang ke-532 tahun. Usia itu dihitung sejak Sri Baduga Maharaja menetapkan wilayah yang diapit Sungai Ciliwung dan Cisadane ini sebagai pusat Kerajaan Pakuan Pajajaran.
Dari zaman ke zaman dan dari masa
ke masa, masyarakat yang tinggal di patilasan Pajajaran ini telah menyaksikan
dan telah merasakan perubahan demi perubahan yang menghantar Kota Bogor seperti
pada keadaannya sekarang. Ada perubahan yang menggembirakan
dan tidak sedikit perubahan yang mencemaskan.
Fasilitas umum milik kita bersama, kita jaga dan pergunakan sesuai dengan fungsinya |
Diantara perubahan yang
menggembirakan, adalah sekarang ini masyarakat sudah dapat merasakan sejumput
sentuhan modernitas sebuah kota. Misalnya, siapapun sekarang dengan
mudah bisa mendapatkan transportasi untuk wara wiri di dalam kota maupun untuk
melangkah ke luar kota.
Terakses dengan mudah ke Bandara Sukarno Hata untuk
terbang ke berbagai daerah dan ke luar negeri. Juga mudah berkomunikasi
menggunakan peralatan komunikasi modern, mendapatkan pelayanan pendidikan yang
lebih bermutu, pelayanan kesehatan yang berstandar baik, pelayanan air bersih,
pelayanan gas serta mendapatkan layanan perbankan di berbagai bank nasional,
pelayanan hotel berstandar hotel berbintang dan lain sebagainya.
Begitu pun barang-barang kebutuhan
pokok dari yang tradisional sampai modern, aneka jenis makanan dan pakaian
serta kebutuhan sandang pangan lainnya, mulai yang bercitarasa lokal sampai
dengan citarasa internasional. Semuanya mudah diperoleh sejauh terjangkau oleh
kemampuan ekonomi masing-masing.
Membiasakan hidup bersih bisa dimulai dari sejak usia dini |
Diperlukan kerja keras untuk menangani sampah yang cenderung terus bertambah |
Kondisi itulah yang membuat Kota
Bogor kemudian menjadi salah satu titik tujuan orang-orang dari berbagai kota
dan dan dari berbagai daerah serta dari berbagai negara untuk berwisata.
Berkunjung sejenak, bahkan sampai memilih dan membeli rumah untuk menjadi
tempat tinggal mereka. Ada kebanggaan bagi warga Kota
Bogor ketika menyadari kenyataan bahwa mereka telah menjadi warga sebuah kota
yang maju dan menuju kota yang memiliki standar-standar sebagai kota besar dan
memiliki sentuhan kehidupan modern. Apalagi pada kenyataannya,
kehidupan kita di Bogor relatif tenang dan tentram. Tidak terancam oleh bahaya
bencana alam, tidak terintimidasi oleh aksi kekerasan apapun termasuk terorisme
dan kriminalitas serta tidak terganggu hiruk pikuk kerusuhan, bentrokan antara
warga dan ancaman keamanan lainnya.
Tetapi pada saat yang sama, masyarakat
juga harus menyaksikan perubahan demi perubahan yang mencemaskan. Sekarang
penduduk Kota Bogor sudah berjumlah lebih dari 1 juta jiwa dan diperkirakan
akan terus bertambah bila laju urbanisasi dan angka kelahiran terus meningkat.
Kota menjadi semakin padat, karena mobilitas warga sangat tinggi, sehingga kita
merasakan macet di jalanan serta merasakan antrian panjang membeli tiket kereta
api bahkan antri untuk sekadar membeli tiket bioskop atau membeli jajanan.
Meningkatkan dan melestarikan kekayaan seni budaya |
Di jalanan polusi udara meningkat,
sementara di pemukiman pembuangan limbah rumah tangga terus terjadi. Air sungai dan air sumur
terancam pencemaran limbah rumah tangga dan industri kecil. Sementara itu
lahan-lahan hijau, kebun, ladang dan
sawah sudah berubah peruntukannya dan sudah berganti wajah dengan bangunan
perumahan, ruko, mall dan sebagainya.
Secara keseluruhan daya dukung alam
semakin melemah. Padahal Kota Bogor juga tak bisa menghindar dari proses
pemanasan global, sehingga wajar jika warganya tidak bisa lagi merasakan
kesejukan Bogor setiap hari dan melihat kabut menyelimuti kota setiap pagi dan
sore hari.
Transportasi masal perlu terus dikembangkan untuk mewujudkan kota sejuta taman |
Pemukiman memang semakin padat,
sampah rumah tangga pun cenderung terus bertambah dan semakin banyak dibutuhkan
air bersih, ketersediaan listrik, ketersediaan gas dan bahan bakar minyak.
Begitu pula dibutuhkan semakin banyak sekolah, semakin banyak puskesmas dan
rumah sakit serta pasar dan semakin luas taman-taman tempat bermain selain
ruas–ruas jalan baru untuk mengatasi kemacetan.
Lapangan kerja juga perlu
diperluas, petugas kebersihan, petugas keamanan, guru, tenaga medis, tenaga
spesialis juga harus terus ditambah. Semua itu konsekuensi logis yang harus
dihadapi dari perkembangan Kota Bogor.
Perubahan-perubahan tersebut mencemaskan,
karena kalau tidak diantisipasi dan tidak ditangani, maka semua perubahan itu
akan berakumulasi dan tumbuh serta berkembang menjadi problema sosial ekonomi
yang berat, seperti yang dialami kota-kota besar di negara manapun.
Ajakan Pemimpin Baru
Bima Arya sebagai Walikota baru
dengan pasangannya Wakil Walikota, Usmar
Hariman menyadari, semua tantangan masalah akan sulit diatasi apabila tanpa
dukungan dan kerjasama dari semua pihak, oleh karena itu mereka terus mengajak berbagai elemen masyarakat Kota Bogor untuk terus bersama-sama
memberikan kontribusi terbaiknya bagi proses perbaikan kota ini.
Penataan PKL untuk mewujudkan kota nyaman menjadi tanggung jawab bersama |
“Kota Bogor adalah milik semua, pembangunan untuk
semua, pembangunan juga untuk masa depan kita semua,” kata Bima. “Saya bersama Wakil Walikota dan seluruh jajaran
Pemerintah Kota Bogor akan mengerahkan energi terbaik kami, semangat terbaik
kami, dan komitmen terbaik kami untuk mengurai dan menyelesaikan semaksimal
mungkin berbagai masalah di Kota Bogor,”
lanjutnya.
Disadari, memang tidak mudah untuk mewujudkan
kerjasama diantara semua pihak, karena selalu ada perbedaan pandangan dan
sikap. Namun di mata Bima, melalui semangat kebersamaan, keberagaman tadi bisa menjadi faktor pendorong yang menentukan.
Silaturahmi untuk mewujudkan kebersamaan dan menampung aspirasi masyarakat |
Jadi, “Perbedaan adalah anugrah dan kebersamaan adalah keniscayaan,” katanya. “Jangan
biarkan kita menjadi serpihan-serpihan potensi yang berserak tak terikat, tak
menyatu dan tak terarah karena perbedaan-perbedaan pendapat dan pandangan dalam menyikapi
situasi dan kondisi Kota Bogor masa sekarang dan masa nanti,” lanjutnya.
Bima mengajak warga masyarakat Kota
Bogor menyatukan hati
gabungkan diri, untuk menjadi kekuatan hakiki yang dibutuhkan agar dapat mengatasi setiap hambatan dan memenuhi mimpi
dari setiap warga Bogor untuk hidup di Kota yang nyaman, dengan insan-insan
yang yang beriman, dan pemerintahan yang transparan. Bima mengingatkan, “Bogor adalah kota kita, masa depan
kita dan itu semua ada di tangan kita.”
Kini tinggal warga Kota Bogor untuk menyambut ajakan
pemimpin mereka. Melangkahlah bersama, bekerjalah bersama demi terwujudnya
kehidupan yang lebih makmur dan sejahtera, tentram serta damai. Dengan kebersamaan, setiap cita-cita dan
harapan bisa terwujud. Kita bisa asal kita bertekad dan yakin bisa! Dirgahayu
Kota Bogor! (Advertorial)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar