Sabtu, 21 Juni 2014

Pemeliharaan D.I. Cibarengkok Dikerjakan Asal-asalan

Kepala UPT Diduga Cari Keuntungan

Bogor (EB) - Daerah Irigasi Cibarengkok yang berlokasi di kecamatan Ranca Bungur merupakan salah satu titik saluran irigasi yang mendapatkan anggaran pemeliharaan dari APBD Kabupaten Bogor tahun 2014 dengan pagu Rp. 367.000.000. menjelang awal tahun 2014, saluran tersebut ambruk (longsor) dan kemudian diperbaiki menggunakan anggaran pemeliharaan yang dilaksanakan oleh UPT Pengairan wilayah Parung Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Bogor, namun perbaikan tersebut hanya bertahan selama 25 hari, tidak lama berselang pihak UPT kembali memperbaiki titik saluran irigasi itu.

Kejadian tersebut menggambarkan pemeliharaan dilakukan asal jadi, artinya kuat dugaan adanya niat cari keuntungan dari pihak UPT yang berujung pada indikasi korupsi. Adanya dugaan, telah terjadi kerugian Negara akibat dari gagalnya proyek tersebut demikian dikatakan Sugiat Hidayat tim investigasi LSM KOBRA di POSKO KOBRA Ranca Bungur minggu lalu.

KEJAYAAN PAKUAN PAJAJARAN (menurut naskah kuno dan kesaksian orang Portugis)

Oleh : Taufik Hassunna


Kendati Pajajaran sebagai nama salah satu kerajaan di Tatar Sunda dan selalu dihubungkan dengan Siliwangi, namun dalam tataran yang disebut mitos memiliki kedudukan yang berbeda. Karena Pajajaran benar-benar tercantum dalam data tertulis yang disebut Prasasti.

A. Prasasti (Tembaga) Piteket
Prasasti ini terdiri dari lima lempeng tembaga (I – V) ditemukan di kampung Kebantenan-Bekasi, Jawa Barat (NGB.1886:30; NBG.1911. XXVIII). Kini Disimpan di Museum Nasional (Jakarta) Beraksara dan berbahasa Sunda Kuno tanpa mencantumkan unsur pertanggalan, kronologi terhadap Prasasti Kebantenan ini didasarkan kepada jenis dan gaya aksara yang disebut analisis palaeografis, juga nama raja yang disebutkannya dalam prasasti tersebut, maka dapat diketahui bahwa prasasti Kebantenan dikeluarkan oleh Sri Baduga Maharajadhiraja yang memerintah di Pakwan Pajajaran (1482-1521 AD).

PENYEBAB KERUSAKAN TANAH PERTANIAN

Kerusakan Tanah Pertanian Akibat Erosi

Penggunaan lahan diatas daya dukungnya tanpa diimbangi dengan upaya konservasi dan perbaikan kondisi lahan akan menyebabkan degradasi lahan. Lahan di daerah hulu dengan lereng curam yang hanya sesuai untuk hutan, apabila mengalami alih fungsi menjadi lahan pertanian tanaman semusim akan rentan terhadap bencana erosi dan atau tanah longsor.

Perubahan penggunaan lahan miring dari vegetasi permanen (hutan) menjadi lahan pertanian intensif menyebabkan tanah menjadi lebih mudah terdegradasi oleh erosi tanah. Praktek penebangan dan perusakan hutan (deforesterisasi) merupakan penyebab utama terjadinya erosi di kawasan daerah aliran sungai (DAS).

Penurunan produktivitas usaha tani secara langsung akan diikuti oleh penurunan pendapatan petani dan kesejahteraan petani. Disamping menyebabkan ketidak-berlanjutan usaha tani di wilayah hulu, kegiatan usaha tani tersebut juga menyebabkan kerusakan sumber daya lahan dan lingkungan di wilayah hilir, yang akan menyebabkan ketidak-berlanjutan beberapa kegiatan usaha ekonomi produktif di wilayah hilir akibat terjadinya pengendapan sedimen, kerusakan sarana irigasi, bahaya banjir dimusim penghujan dan kekeringan dimusim kemarau.

Panen Raya Poktan Sri Rahayu Peran Penyuluh Tingkatkan Produktivitas Petani

Bogor  (EB) - Panen Raya di Desa Sukaraksa Kecamatan Cigudeg Kabupaten Bogor digelar selasa (3/6 ) lalu di hadiri Agus Setiadi, SP. kepala BP3K wilayah Cigudeg, Suyana kepala UPT Pertanian Cigudeg, Antoko Perwakilan Dinas Pertanian Kab. Bogor, H. Nana Sukmana dan Asep Kurnia dari BKP5K Kabupaten Bogor.

Panen padi dilahan seluas 20 Ha milik kelompok Tani (Poktan) Sri Rahayu dalam kegiatan Gerakan Peningkatan Produksi Padi Berbasis Masyarakat (GP3M) dianggap berhasil, Varietas padi yang ditanam poktan ini yaitu komoditas Mekonga dengan perlakuan konvensional yang menggunakan pupuk lengkap.

Setelah dilakukan ubinan 2,5 x 2,5 meter, produksi padi rata-rata 5,4 Gabah kering giling (Gkg) per hektar maka sudah bisa dipastikan hasil panen mencapai 8,64 Gabah kering panen (Gkp) per Hektar. Karena itu, kegiatan GP3M dalam rangka meningkatkan ketahanan pangan akan terus ditingkatkan agar para petani bercocok tanam dengan baik dan benar untuk meningkatkan hasil produksi mereka.

PROSPEK PEMBENIHAN IKAN DI BALAI BENIH IKAN KEL. DUREN MEKAR, BOJONGSARI KOTA DEPOK

Depok (EB)
Rencana BBI yang berada diwilayah Kelurahan Duren Mekar, Kecamatan Bojongsari, Kota Depok belum sepenuhnya dapat difungsikan tahun ini.mengingat masih banyaknya program yang harus berjalan dan harus mendapat dukungan sepenuhnya, program kegiatan tahun anggaran 2014, membuat gedung perkantoran, gudang, kolam benih, kolam induk, jalan dan bangunan Hatchery dengan dana Rp. 1.994.440.000,-. Rencana anggaran tahun 2015 untuk membangun Lapboratorium dan peralatannya, pembangunan areal parkir, dan pengadaan Indukan, bahwa dengan dibangunnya Balai Benih Ikan ini mudah2an target cepat terselesaikan , sesuai rencana Dinas Pertanian dan Perikanan, sehingga benih dapat disediakan lebih awal.

Pembangunan SDN Laladon 1 Rawan Ambruk

Bogor (EB) – Pembangunan rehabilitasi rencana bertingkat SDN Laladon 1 Kecamatan Ciomas Kabupaten Bogor diduga banyak penyimpangan. Proyek yang dikerjakan oleh CV. Ciampea Jaya dengan nilai sebesar Rp. 421.408.000 dengan sumber dana APBD Kabupaten Bogor tahun anggaran 2014 mulai dilaksanakan sejak 18 Juni 2014 seharusnya dimulai pada 05 Juni 2014.

Dari hasil investigasi tim LSM KOBRA dilapangan (21/06) ditemukan banyak pelanggaran yang dilakukan oleh pelaksana, seperti pekerjaan pondasi yang tidak sesuai spek. “Galian pondasi pada gambar 175 cm, namun kenyataan dilapangan hanya dikerjakan 120 cm. Untuk lebar galiannya pun tidak sesuai, pada gambar tercantum 150 cm sedangkan yang dikerjakan 120 cm”. Demikian dikatakan Muchtar Sanusi Ketua Tim Teknis LSM KOBRA diruang kerjanya (21/06).

Terkait Pencopotan Kasatpol PP Kota Bogor BMH TUDING WALIKOTA BOGOR SEWENANG-WENANG

Bogor (EB) - Walikota Bogor (Bima Arya) telah mengambil satu sikap yang dinilai banyak kalangan tindakan salah kaprah, adapun tindakan tidak wajar itu dilakukan terhadap Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bogor (Agung Prihanto).

Agung Prihanto dilengserkan sebagai Kastpol PP karena ulah prilaku dua orang bawahannya yaitu Hidayat dan Diki, ke dua PNS itu diduga telah melakukan tindak pidana penyalah gunaan narkoba berupa sabu. Sikap walikota yang belum lama dilantik itu dinilai tidak etis serta cacat hukum dan melanggar Peraturan Pemerintah No. 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil, bahwa dalam hal ini Agung Prihanto tidak melanggar PP No. 53 tahun 2010 sedangkan yang melanggar itu adalah kedua bawahanya.

Pembangunan RKB SDN LIMO 1 Kota Depok Terbengkalai Kontraktor Kabur, Disdik Kota Depok Tutup Mata

DEPOK (EB)
Pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB/RPL) SDN Limo 1 Kota Depok terbengkalai sudah 6 bulan, disinyalir pembangunan itu ditinggalkan begitu saja oleh kontraktornya, ironisnya Dinas Pendidikan Kota Depok diam membisu seribu bahasa. Adapun anggaran pembangunan RKB tersebut  sebesar Rp.655.298.000 bersumber dari APBD Kota Depok tahun 2013 yang dilaksanakan oleh CV. Familinta Jaya Makmur dengan luas bangunan 170 m2 ini dibangun diatas tanah seluas 2400 m2.
Diperoleh informasi dilapangan, pembangunan RKB SDN Limo 1 yang pelaksanaannya baru mencapai kurang lebih 30 – 40 % ditinggalkan begitu saja oleh pelaksana (CV. Familinta Jaya Makmur) sejak Desember 2013 lalu.

Desa Cigudeg Layak Dimekarkan

Bogor (EB)
Pemekaran Wilayah Desa secara intensif hingga saat ini telah berkembang di Indonesia sebagai salah satu jalan untuk pemerataan pembangunan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Seperti dalam bidang ekonomi, keuangan, pelayanan publik dan aparatur pemerintah desa termasuk juga mencakup aspek sosial politik, batas wilayah maupun keamanan serta menjadi pilar utama pembangunan pada jangka panjang.

Ada suatu pendapat yang mengatakan : “Pemerintah diadakan tidaklah untuk melayani dirinya sendiri, akan tetapi untuk melayani masyarakat serta menciptakan suatu kondisi yang memungkinkan setiap anggota masyarakat mengembangkan kemampuan dan kreativitasnya demi mencapai tujuan bersama”

DANA BOS DAN BSM TAK DAPAT MENEKAN BIAYA PENDIDIKAN

Bogor (EB) - Wajib belajar 9 tahun dan sekolah gratis yang di canangkan pemerintah Indonesia di harapkan mampu menjawab semua permasalahan ditengah carut marutnya dunia pendidikan, dana Bantuan Operasional Siswa (BOS) dan Bantuan Siswa Miskin (BSM) yang di gelontorkan pemerintah untuk mengurangi beban orang tua murid dalam rangka mengurangi anak putus sekolah untuk mencapai tujuan akhir yakni mencerdaskan kehidupan bangsa. 

Undang - Undang No: 2 tahun 1989 tentang stern pendidikan nasional, yang kemudian lebih dipertegas lagi di dalam Undang-Undang RI No: 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional sebagaimana yang tertuang pada pasal 34 sebagai berukut:
Setiap warga negara yang berusia 6 tahun dapat mengikuti program wajib belajar.

Selasa, 10 Juni 2014

Tahan Ijazah Siswa

Staf Kesiswaan SMK Pandu Kabupaten Bogor Bersikap Arogan

Bogor (EB)

Malang benar nasib Reza Ardian (18),  keinginannya membantu perekonomian  orang tua harus terjegal karena tidak memiliki Ijazah, padahal lowongan kerja sudah terbuka lebar dihadapannya.

Reza (panggilan singkat –red) adalah salah satu siswa SMK Pandu yang telah dinyatakan lulus pada tahun ajaran 2012/2013, namun hingga kini dia belum pernah melihat seperti apa nilai yang ada di Ijazahnya, jangankan melihat, pembubuhan sidik jari pun yang biasa dilakukan siswa jika sudah dinyatakan lulus belum dia lakukan, hal ini di karenakan Reza masih mempunyai tunggakan administrasi sekolah.

Selasa, 03 Juni 2014

Masa Depan Bogor di Tangan Orang Bogor

Advertorial Hari jadi Bogor ke-532
Aktivitas masyarakat dalam rangka mewujudkan sungai
yang bersih dan sehat

Tanggal 3 Juni 2014, Kota Bogor memasuki usianya yang ke-532 tahun. Usia itu dihitung sejak Sri Baduga Maharaja menetapkan wilayah yang diapit Sungai Ciliwung dan Cisadane ini sebagai pusat Kerajaan Pakuan Pajajaran.

Dari zaman ke zaman dan dari masa ke masa, masyarakat yang tinggal di patilasan Pajajaran ini telah menyaksikan dan telah merasakan perubahan demi perubahan yang menghantar Kota Bogor seperti pada keadaannya sekarang. Ada perubahan yang menggembirakan dan tidak sedikit perubahan yang mencemaskan.

Fasilitas umum milik kita bersama,
kita jaga dan pergunakan sesuai dengan fungsinya
Diantara perubahan yang menggembirakan, adalah sekarang ini masyarakat sudah dapat merasakan sejumput sentuhan modernitas sebuah kota. Misalnya, siapapun sekarang dengan mudah bisa mendapatkan transportasi untuk wara wiri di dalam kota maupun untuk melangkah ke luar kota. 

Terakses dengan mudah ke Bandara Sukarno Hata untuk terbang ke berbagai daerah dan ke luar negeri. Juga mudah berkomunikasi menggunakan peralatan komunikasi modern, mendapatkan pelayanan pendidikan yang lebih bermutu, pelayanan kesehatan yang berstandar baik, pelayanan air bersih, pelayanan gas serta mendapatkan layanan perbankan di berbagai bank nasional, pelayanan hotel berstandar hotel berbintang dan lain sebagainya.

Begitu pun barang-barang kebutuhan pokok dari yang tradisional sampai modern, aneka jenis makanan dan pakaian serta kebutuhan sandang pangan lainnya, mulai yang bercitarasa lokal sampai dengan citarasa internasional. Semuanya mudah diperoleh sejauh terjangkau oleh kemampuan ekonomi masing-masing.